Kamis, 27 Mei 2010

Thanks For Everything

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa ingin mengenal lebih dekat dengannya, bercanda dengannya, menghiburnya, dan berusaha membuatnya senyaman mungkin.

Kita senang berada di dekatnya, dan ketika ia membutuhkan kita, kita akan selalu berada di sisinya.

Ketika kita bertengkar dengan orang yg kita sayang, berbagai perasaan bercampur aduk dalam hati. Marah, sedih, kesal, putus asa, merasa dibohongi, hancur, dan membuat kita menangis. Kita menangis bukan karenanya, tapi kita menangis untuknya. Semakin banyak airmata yg mengalir, semakin menunjukkan betapa besar rasa sayang yg kita berikan untuknya. Kita membencinya, tapi tak ingin kehilangan dia.

Ketika kita memutuskan untuk berpisah, timbul rasa puas dalam diri kita. Puas telah bisa bersamanya selama ini. Puas bisa menghabiskan waktu berdua saja dengannya. Puas berbagi tawa dan canda. Ketika kita mengakhiri hubungan ini, kita lega karena kita dapat terbebas dari masa lalu bersamanya. Kita merasakan sedih ataupun senang, menangis,tertawa, ataupun memaki-maki keburukannya. Namun terkadang timbul rasa penyesalan yg teramat sangat. Sesungguhnya di lubuk hati yg paling dalam, kita masih mencintainya.

Ketika kita menemukan seseorang yg baru, kita seperti kembali ke masa lalu. Mengulang semuanya dari awal namun dengan seseorang yg berbeda. Dan terkadang kita selalu membandingkan dia dengan orang yg pernah kita sayang. Benarkah ia orang yg tepat untuk kita?

Ketika kita merindukan orang yg pernah kita sayang, kita akan mengingat kembali hari-hari saat kita masih bersamanya. Kadang kita tertawa, kadang kita termenung. Mungkin, ada beberapa hal yg ingin kita ulang kembali. Dan kita membiarkan perasaan itu muncul untuk saat ini saja. Esoknya, kita kembali melupakan dirinya.

Mungkin saat ini orang yg pernah kita sayang itu masih menunggu kita kembali, sampai detik ini.....

Terima kasih untuk semuanya yg pernah kau berikan untukku. Dengan berakhirnya tulisan ini, esok, aku akan bisa melupakanmu...

via: http://ovytrioctavian.blogspot.com (Ovy Tri Octaviani) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar